Judul Simfoni Umar Bakri
Beragam Kisah Motivasi Guru
Penulis Hariani Susanti , Dkk
Penerbit Abda Publisher
ISBN 978-602-61018-8-4
Jml Halaman 292
Tahun 2017
Harga Rp 65.000,00
Buku Terdiri Atas:
Kata Pengantar
Daftar Isi
Dia Yang Kupanggil Herman (Hariani Susanti)
Semanis Senyum Adib (Yayuk Sulistyowati)
Jalan Terjal Sang Guru (M. Yazid Mar'i)
Secuil Roti Di Atas Piring (Sri Hastuti)
Keep Spirit Alex (Ika Yuli Astanti)
Tak Selamanya Diam Itu Tidak Bicara (Masri'ah)
Cintaku Di 9C (Anik Tri Astuti)
Guru Yang Di Rindu (Nining Ufik Z.)
Indahnya Berbagi (Retyo Yuli P.)
Mengasah Mutiara (Fathur Rochim)
Si Pemalas Naik Kelas (Ida Lestari)
Siswa Bermasalah (Sriyati)
Nasehat Sederhana (Susilaningrum)
Mendidik Dengan Hati (Suharniningsih)
Surat Bella (Sri Restu Wahyuningsih)
Sulit Bisa Jadi Mudah (Dwi Yanto)
Pintu Pintu Syurga (Indra Dwi Budiasih)
Merenda Asa di Tengah Keterbatasan (Ratna S.)
Siswaku Kekasihku (Elfi Zulfrida)
Kasih Sayang Menuai Sukses (A. Kasturi)
Jalanku Menggapai Asaku (Nurul Afifah)
Mendadak Sembuh (Diana Kurniawati)
Dahsyatnya Kekuatan Cinta (Siti Mukaromah)
Pertukaran Gedung (Siti Nur Rohmah)
Romantika Guru AKAP (Sri Wahyuningsih)
Menghitung Nisan (Dita Midya Tama)
Walah ... Gubrak (Ajun Pujang Anom)
Dari Arena Turun Ke Hati (Beni Styorini)
Asem Mantri Semu Bupati Dupak (Sutikno)
Menyebar Secuil Benih Karakter (Rina Yuliani)
Pesan Positif Dari Ayah Bunda (Nurin Nuzulia)
Belajar Dari Dunia Maya (Yuli Ika Lestari)
Salju Di Hati Siswa (Rini Marina)
***
SURAT BELLA
(Oleh Sri Restu Wahyuningsih)
Hari
Kamis saat itu, aku ada jam mengajar di kelas XII IPS 4. Langkah tahapan demi
tahapan kegiatan pembelajaran berlangsung dengan lancar. Namun, kuperhatikan
ada salah seorang siswa yang kurang aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran hari
itu. Bella Justiati namanya. Bella saat itu nampak murung, mukanya ditekuk dan
terkesan cemberut. Sepertinya kurang konsentrasi dan tidak ada gairah.
Aku
jadi teringat saat dia masih duduk di kelas XI, sangat aktif. Sering menjawab
pertanyaan yang aku lontarkan di kelas. Bertanya jika ada yang kurang
dimengerti. Aktif pada saat diskusi. Senyum manis menghiasi paras ayunya. Kini,
mengapa semua itu tidak kutemukan lagi? Ya…sejak kelas XII ini, nampak ada
perubahan yang menyolok.
“Nak…Bu Restu tanya ya…ini lho tentang Bella ...”
ucapku pada dua teman sekelasnya.
“ Mengapa ya…Bu Restu perhatikan, Bella kok
berubah, nggak seperti saat kelas XI ...Sikapnya, keaktifannya, kok beda jauh”
tambahku memperjelas rasa penasaranku.
“ Ya Bu…memang berubah…dia malah kadang
mempengaruhi teman-teman yang dekat tempat duduknya. Pernah saya tahu Bu..dia
mengajak teman-teman sekitarnya untuk menunda mengumpulkan tugas. Dan, teman
sekitarnya nurut Bu...katanya takut”.salah satu dari anak itu menjelaskan
kepadaku.
Penjelasan mereka sedikit membuatku lega.
Kesimpulan awal, berarti perubahan sikap Bella juga dirasakan temannya.
Pernah suatu kali
aku pancing dengan pertanyaan, kutunggu responnya, kuharap jawaban dengan
disertai semangatnya. Namun harapanku itu tak kunjung kudapati. Dia tetap datar
saja.
“ Ayo Bella…mana senyum manismu…? ucapku
memotivasinya.
Dia hanya senyum sangat tipis dan kembali lagi
seperti semula.
Sudah
menjadi kebiasaan rutinku, kalau menjelang peringatan hari guru nasional, aku
gunakan untuk refleksi diri. Rekleksi dan evaluasi diri sebagai guru. Sudahkah aku menjadi guru yang
baik untuk anak-anak didikku?
Tak beda
dengan kelas yang lain, kelas XII IPS 4 pun aku minta untuk meluangkan waktu
sejenak untuk menuliskan sebuah surat untukku.
“ Anak-anak…ungkapkan
apa saja yang ada di hati kalian ya..tentang Bu Restu, utamanya saat mengajar
di kelas kalian. Karena ini merupakan bahan refleksi dan evaluasi diri bagi Bu
Restu, untuk ke depannya supaya lebih
baik lagi. Diberi identitas lebih bagus, nggak usah khawatir ya…tidak akan
mempengaruhi nilai kalian ,kok..!”. penjelasanku kepada mereka.
Aku berikan kertas warna merah muda kepada
mereka. Sengaja aku pilih warna itu, biar terasa berbeda. Semua menuliskan
surat untukku. Sekitar tiga puluh menit, dua puluh empat surat sudah selesai
ditulis. Hm…penasaran aku, ingin segera membacanya.
Saat
santai di rumah, kubaca lembar demi lembar surat dari seluruh anak didikku, mulai
dari kelas XI MIPA 1 hingga XII IPS 4.
Dear Mrs. Restu
Terimakasih atas ilmu yang diberikan,
terimakasih atas kesabaran menghadapi kami.
“ Mimpi berawal dari seorang guru yang
mempercayaimu, yang menarik, mendorong, membawamu ke dataran tinggi, kadang ia
menusukmu dengan tombak tajam yang bernama kebenaran” Dan Rather.
Happy Teacher day My Lovely Mom, We
Love You” Regards
Alya
XI IPA 1
Dear Mrs. Sri Restu Wahyuningsih
Terimakasih
telah mengajar kami di kelas XI MIPA 1. Bu Restu adalah moodbooster bagi kami
semua. Banyak ilmu yang telah ibu berikan kepada kami semua. Tidak hanya ilmu
geografi, tapi juga ilmu kehidupan sehari-hari. Kalau kami salah Bu Restu tidak
marah, tetapi malah menasehati.
Maaf
jika selama kami sering nakal, suka telat kalau mengerjakan tugas.
You’re still awesome.
Semoga saya bisa menjadi guru seperti Bu Restu
Sincerely,
Your most charming
student
Sisca Aprilliana XI MIPA 1
Untuk Bu Restu
Terimakasih telah mengajar kami.
Bu
Restu telah member tawa bagi kami.
Bu Restu telah membagi banyak ilmu,
menceritakan banyak pengalaman.
Bu
Restu tidak pernah marah.
Bu
Restu sangat akrab dengan murid-muridnya.
Semoga
cantiknya menular sama saya.
Dari
Karina F. Metha XI MIPA 1
Aku jadi tersenyum
sendiri, ada-ada saja anak-anak ini. Kelas XI MIPA 1 adalah kelas lintas minat
bagiku. Kelas peminatan yang aku ampu adalah kelas XI IPS 4, XII IPS 1, XII
IPS2, XII IPS3, dan XII IPS 4.
Akhirnya tiba
saatnya aku membaca surat kelas yang akhir, XII IPS 4.
Surat untuk Bu Restu di Hari Guru
Selamat Hari Guru Bu…,
Selalu menjadi guru yang terbaik. Perhatian, selalu tersenyum, selalu ceria,
tetap disiplin. Menjadi guru yang menyenangkan, friendly.
We Love You Bu Restu…
Satu surat tanpa identitas telah kubaca. Surat kedua, ketiga, keempat…
Banyak isi surat yang hampir sama, ucapan
selamat, terimakasih, pujian, dan doa dan harapan untukku. Tiba-tiba aku ingat pada Bella. Penasaran
juga, bagaimana ya…isi suratnya? Ada apa nggak ya, identitasnya?
Nah..ini
dia, akhirnya kutemukan juga.
Surat untuk Bu Restu
25 November 2016
Terimakasih
atas segala pemberian ilmu geografinya. Walaupun saya saat ini tidak bisa
seperti murid lainnya yang ibu sayangi. Saya tahu saat ini saya tidak bisa memahami
pelajaran geografi. Saya sadar kalau saya tidak cerdas. Untuk itu saya mohon
maaf Bu Restu…
Saya
sadar, bahwa seseorang memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya kecewa pada diri
saya sendiri. Mengapa saya tidak bisa memahami pelajaran geografi ini. Tetapi
saya suka pelajaran ini. Sayangnya saya kesulitan pada saat pembahasan dengan
rumus-rumus.
Tetapi saat ini saya merasa Bu Restu sangat
berbeda dan berubah. Dulu kelas XI Bu Restu tidak membeda-bedakansiswa yang
pintar dan tidak bisa memahami pelajaran. Bu Restu di kelas XII ini membeda- bedakan
dan membuat saya tidak mempunyai semangat. Karena Bu Restu bersikap cuek kepada
saya. Dulu Bu Restu orangnya perhatian kepada semua siswa, saat ini Bu Restu
agak pilih kasih.
Walaupun Bu
Restu tidak suka kepadaku, aku selalu mendoakan agar Bu Restu diberikan selalu
kesehatan, selalu dijaga Allah dan dilancarkan rezekinya.
Bu Restu
tetaplah menjadi guru yang sayang kepada semua murid.
Bella Justiyati
XII IPS 4
Astaghfirullah…mendadak terasa panas badanku.
Tidak menyangka sama sekali, kalau yang dirasakan Bella seperti itu.
Padahal, aku pun bertanya-tanya tentang perubahan sikapnya.
Waktu
terasakan lama untuk menunggu esok hari, ingin segera sore berganti pagi. Kembali
terbayang, wajah Bella yang ayu namun
muram dan kusut.
Saat
istirahat pertama, aku minta tolong siswa untuk memanggil Bella, supaya
menemuikku.
“Bella, duduk sini...”ucapku membuka obrolan di
ruang kurikulum waktu itu. Kami berhadapan , sama-sama duduk di kursi plastik.
Kupandangi sesaat dia, ekspresi datar di wajahnya.
“Bella…kamu tahu nggak, kenapa saya minta ke
sini? Tanyaku.
“ Nggak tahu Bu…” jawabnya.
“Bu Restu ingin bicara sesuatu ke kamu. Bu Restu
akan menjelaskan kepadamu, tentang kesalah pahaman ini.” Ekspresi masih tetap
yang sama, saat aku bicara.
“Tentang surat yang kamu tulis kemarin…itu tidak
benar Bella… Bu Restu nggak pernah perpikiran dan bermaksud membeda-bedakan
kalian. Semua sama. Itu hanya perasaanmu saja. Buang jauh-jauh prasangka itu
ya… Coba mana senyummu yang dulu?” dia menunduk, mendengar penjelasanku.
“Coba sini…” kupeluk dia, kutunjukkan bahwa rasa
sayangku tetap seperti yang dulu
terhadapnya.
Ada suasana haru saat itu, tapi sudah lega
rasanya.
Hari-hari berikutnya di kelas XII
IPS 4 sudah tidak kutemukan kemuraman di wajah Bella. Senyum ceria menambah ayu
parasnya. Dan yang membuatku makin bahagia, melihat angka pada hasil koreksian
ulangan harian, ternyata Bella mampu meraih nilai yang tertingggi. Selamat nak,
semoga tercapai cita-citamu. Bu Restu mengucapkan terimakasih, telah kau
ingatkan untuk selalu sayang dan menjaga sikap adil terhadap anak didiknya.
***
Komunikasi Terkait Buku
Restu, WA 08563472067